In Your Place

Katanya hujan itu bisa menghantar kita ke ingatan-ingatan masa lalu ya? Sepertinya itu tepat.
Jadi pas SMP, tepatnya kelas 8, aku punya temen deket. Namanya Evelyn. Selain tempat duduk kami yang sebelahan, kalau istirahat juga bareng-bareng. Kami punya posisi yang sama di kelas. Yaitu sebagai bendahara. Atau lebih tepatnya aku ketua bendahara dan dia wakil bendahara.
Sebagai teman dekat, ndak apdol banget kalau ndak maen ke rumahnya. Jadilah saya sering bermain ke rumah tempat ia tinggal. Awalnya aku ndak ingat kenapa aku pergi ke rumahnya. Kayaknya gara-gara bikin tugas. Tapi lama-lama, gara-gara cuma pengen maen, akhirnya aku pergi kesana.
Seperti yang sudah aku katakan tadi. Aku itu ndak ingat, kapan dan dengan tujuan apa tepatnya aku maen ke tempat dia. Aku ceritain secara acak ya.
Suatu hari, kala itu hujan turun. Dan saat itu aku harus pergi ke rumah Evelyn. Untuk menuju kerumahnya adalah menggunakan sepeda motor yang dikendarai oleh ibunya Evelyn. Dijemput lah gampangnya. Dan waktu itu,boncengan tiga bahkan ndak pakai helm masih halal diakukan di jalan raya.
Singkat cerita kami menunggu ibunya Evelyn datang menjemput. Dan ternyata oh ternyata. Evelyn harus menghadapi pelajaran tambahan terlebih dahulu. Baiklah, alhasil ibunya Evelyn mengantar aku terlebih dahulu. Tapi, apa yang terjadi? Beliau malah mengajakku mampir ke bakso crispy atau apa waktu itu. Pokoknya pas aku SMP kelas 8 terletak di jalan Kartini. Dan, yang lebih mencengangkan. Dia menyuruhku makan sendirian. Nah loh. Dan beliau pergi dengan alasan yang aku lupakan. Keke.
Next, beliau akhirnya datang kembali untuk menjemputku. Hufh, lega. Dan tenang, baksonya dibayari kok sama beliau. Kemudian aku diantar menuju kerumah beliau. Disana aku bertemu dengan 2 adik cowoknya yang lucu-lucu, ayahnya, dan kakeknya. Dan beberapa saat kemudian beliau pergi untuk menjeput Evelyn. Dan akhirnya Evelyn berada di rumahnya.
Oh iya, aku ingat. Aku datang untuk mengerjakan tugas. Dan perlu diketahui, bahwa komputer yang kami gunakan di rumah Evelyn ini adalah hasil dari penjualan daun. Iya, tanaman gelombang cinta dan sahabat-sahabatnya yang dulu sangat ngetren. Bahkan sampai-sampai temanku ini bisa membeli seperangkat komputer dari hasil penjualannya.
Ketika kami tengah asyik-asyiknya mengerjakan tugas. Tunggu, ini fitnah. Tidak ada orang yang mengerjakan tugas dengan asyik. Yang ada adalah pusing ini kepala. Balik lagi, ketika sedang mengerjakan tugas. Seorang pedagang bakso lewat. Dan tanpa sepengetahuan kami, ibunya Evelyn sudah membeli bakso untuk orang-orang di rumah beliau dan untukku. Dan aku langsung berpikir, “hari ini aku dibeliin bakso dua kali? Syukurlah.” Oke rahasia tentang aku pernah dibelikan bakso crispy tidak diketahui siapapun sebelum tulisan ini diluncurkan. Terima kasih.
Tunggu, itu tadi adalah pengalaman menyenangkan. Akan saya ceritakan pengalaman memalukan. Jadi, hari itu adalah hari Jumat, atau Sabtu. Ya, soalnya kedua hari itu adalah hari disaat menggunakan rok yang bewarna cerah dan ehm, hari itu aku lagi dapet. Manis banget ya.
So, hari itu aku maen ketempat dia. Dan kebetulan adik-adiknya juga sudah pulang. Ya iyalah masih SD masa pulang malem. Ya kan ya. Saya rasa, cerita sebelumnya sudah cukup menggambarkan kalau keluarga Evelyn itu baik sekali. Gimana ndak, beliin bakso saja sampai dua kali sehari. Dalam artian lain, keluarga ini tidak akan membiarkan tamunya menangis kelaparan.
Seperti hari itu, ketika ibunya ada urusan keluar. Dan beliau memberi pesan kepada Evelyn supaya menggoreng nugget untuk makan siang kami. Kami itu, aku, Evelyn dan kedua adiknya. Baiklah, akhirnya kami menggoreng nugget di dapur. Setelah sebelumnya merasa ada yang tidak beres di rokku. Akhirnya aku tidak berani berdiri membelakangi mereka bertiga.
Namun, seperti kata pepatah. Sepandai-pandainya tupai melompat akhirnya jatuh juga. Nah, saat itu pada akhirnya salah seorang adik Evelyn melihat bagian belakang rokku. Dan apa yang ia katakan? “kak, ada saos yang tumpah di roknya.” Jleb, ini bukan saos ini “sesuatu”. Tapi, aku hanya mengibaskan rokku. Demi tidak menambah kecurigaan kedua adik, dan Evelyn sendiri.
Baiklah, mungkin cuma itu yang paling aku ingat. Dan bisa aku ceritakan. Intinya, aku pengen maen lagi kesana. Tapi aku ndak punya kontak Evelyn, dan aku lupa jalan menuju rumahnya. Huhuhu, sedih banget. Dan ketika sudah punya rencana. Misalnya pas liburan apa gitu cari info, trus pergi kerumahnya. Tapi itu belum pernah terjadi.


Komentar

Postingan Populer