Makanan Tradisional, Jangan Keseringan

Lihir mudik orang saat siang hari terlihat di jalan sekitar SMA 1 Salatiga. Nampak orang-orang memasuki beberapa tempat makan yang menjajakan makanan khas Indonesia. Seperti gudeg dan masakan padang. Pada malam hari pemandangan tempat ini berubah. Makanan yang dijajakan di sini juga berbeda. Dan makanan tradisional yang nangkring adalah sate madura.
Penikmat kuliner asli Indonesia ini pastilah mempunyai latar belakang yang beragam, terutama kesehatan. Lalu bagaimanakah kuliner tradisional ini dilihat dari nilai gizinya? Apakah makanan tradisional ini layak dikonsumsi sehari-hari?
Setelah menemui Nina Aryati, ahli gizi di Rumah Sakit Umum Salatiga, didapat fakta-fakta kuliner khas Indonesia. Berikut adalah hasil yang telah dirangkum.
Masakan padang dan gudeg merupakan masakan bersantan. Santan yang dibutuhkan untuk membuat makanan ini relatif banyak. Sementara santan merupakan bahan makanan yang mengandung lemak jenuh. Lemak jenuh sendiri perlu dibatasi, karena konsumsi yang berlebihan dapat menyebabkan stroke dan penyakit jantung di masa yang akan datang.
Ketiga makanan tradisional yang dibahas merupakan makanan berkolesterol tinggi yang berpengaruh negatif bagi tubuh. Selain itu, gudeg mempunyai kandungan gula yang tinggi. Mengkonsumsi glukosa secara berlebihan dapat menimbulkan penyakit diabetes terutama yang mempunyai sifat genetik diabetes. Selain itu sate merupakan makanan yang pematanganya dengan dibakar langsung yang menunculkan zat kasinogen, penyebab kanker.
Makanan rendang yang ada di masakan padang membutuhkan waktu yang lama dalam pembuatannya. Dengan maksud, bumbu dapat meresap dan daging tidak alot. Memasak makanan sebaiknya tidak dimasak terlalu lama karena dapat mengurangi kandungan gizi, terutama merusak kandungan protein.
Makanan tradisional seperti tadi sebaiknya jangan terlalu sering dikonsumsi. Apalagi untuk dikonsumsi sehari-hari. Jika ingin menikmati makanan tradisional, bisa diimbangi dengan jus buah. Seperti melon atau wortel yang memiliki kandungan vitamin dan mineral yang tinggi. Atau bisa juga dinikmati dengan sayuran atau lalapan.
Jika dibandingkan dengan makanan cepat saji yang banyak bermunculan, kandungan dari makanan tradisional ini sebenarnya sama saja. Makanan cepat saji mempunyai kandungan natrium yang berlebih. Yang mana dapat mempengaruhi tekanan darah tinggi.
Makanan yang baik dikonsumsi sehari-hari, menurut Nina adalah mempunyai komposisi yang pas. Yaitu karbohidrat, protein, lemak yang tidak terlalu tinggi, serat dan vitamin. Contohnya adalah nasi, sayur bayam, daging ayam, tempe dan melon.
Pembahasan ini bukan mengharuskan untuk menghindari makanan-makanan khas Indonesia. Namun mengajak untuk bijak mengkonsumsi makanan tradisional. Dengan bijak, kuliner tradisional dapat terus lestari, dan kesehatan individu dapat terjaga.

Komentar

Postingan Populer